Wednesday, December 13, 2017

TERNYATA WANITA LEBIH SERING TERKENA PENYAKIT KELAMIN. APA SAJA ITU? CEK DI SINI

Asslamualaikum para pembaca sekalian.
pada postingan kali ini saya akan membahas tentang "penyakit kelamin yang sering di alami oleh wanita"` ok langsung saja.








Menurut  Centers for Disease Control And Prevention, penyakit kelamin yang tidak mendapatkan pengobatan yang tepat dapat menyebabkan ketidaksuburan pada 24.000 perempuan setiap tahunnya. Angka ini menunjukkan bahwa perempuan sangat rentan untuk mengalami penyakit kelamin yang kebanyakan ditularkan melalui hubungan badan. Ironisnya, penyakit ini ditularkan oleh pasangan resmi mereka (suami). Mengenali tanda atau gejala penyakit kelamin pada wanita sejak awal mencegah komplikasi berbahaya yang mungkin terjadi.

Apa saja penyakit kelamin pada wanita yang umum terjadi, dan bagaimana cara mencegahnya?

1. Klamidia

Wanita yang mengalami klamidia jumlahnya lebih besar dua kali lipat dibandingkan laki-laki. Klamidia adalah penyakit kelamin pada wanita yang ditularkan melalui hubungan seks tanpa menggunakan kondom. Sebagian besar kasus klamidia dialami oleh wanita berusia muda yang aktif secara seksual.
Sebagian besar seseorang yang memiliki klamidia tidak merasakan gejala apa pun saat awal tertular penyakit ini. Namun setelah 1 sampai 3 minggu, biasanya gejala baru akan muncul. Meskipun sudah muncul, gejala klamidia seringkali diabaikan karena biasanya tidak parah dan segera berlalu.
Gejala yang muncul dapat berupa perdarahan ketika atau setelah selesai melakukan hubungan seks dan keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina. Selain itu, ada juga yang mengalami menstruasi lebih berat dari biasanya, perdarahan di antara masa menstruasi, dan rasa sakit pada perut bagian bawah. Klamidia disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis.

Cara mencegah klamidia

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah penularan penyakit kelamin pada wanita seperti klamidia, yaitu dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual dan tidak berbagi penggunaan alat bantu seks. Pemakaian kondom memang tidak 100 persen menghilangkan risiko terkena infeksi, namun setidaknya cara ini cukup efektif dalam mengurangi risikonya.
Selain itu, penularan klamidia juga dapat dicegah dengan cara membatasi jumlah pasangan seksual atau setia dengan satu orang pasangan saja. Jika Anda aktif melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu orang, maka Anda dianjurkan melakukan pemeriksaan secara rutin mengingat klamidia tidak menimbulkan gejala pada sebagian orang.
Wanita juga disarankan untuk tidak terlalu sering membersihkan vagina, karena dapat mengurangi jumlah bakteri baik di dalamnya. Jumlah bakteri baik yang sedikit akan meningkatkan risiko infeksi dalam vagina.
Jika Anda ingin membersihkan vagina, Anda bisa memilih pembersih vagina yang mengandung povidone-iodine. Pembersih kewanitaan yang mengandung povidone-iodine, bisa meningkatan bakteri baik pada vagina dan mencegah infeksi karena bakteri.

2. Gonore atau kencing nanah

Sama dengan klamidia, gonore atau kencing nanah juga lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Gonore atau kencing nanah adalah salah satu penyakit kelamin pada wanita yang disebabkan oleh bakteri bernama neisseria gonorrhoeae atau gonococcus. Bakteri gonococcus biasanya ditemukan di cairan vagina dari orang yang terinfeksi.
Gonore paling sering menular melalui hubungan seks, seperti seks oral atau anal, mainan seks yang terkontaminasi atau tidak dilapisi dengan kondom baru tiap digunakan, dan berhubungan seks tanpa menggunakan kondom.
Gejala awal pada wanita mungkin sangat ringan atau tidak begitu jelas sehingga sering keliru dianggap sebagai infeksi vagina atau infeksi saluran kemih. Namun demikian, infeksi akan menjalar ke organ panggul wanita jika tidak segera diobati dan bisa menyebabkan perdarahan pada vagina, sakit pada perut bagian bawah, demam, dan sakit saat melakukan hubungan seksual.
Gejala gonore yang sering muncul, baik pada pria maupun wanita, di antaranya adalah saat buang air kecil akan terasa sakit atau perih dan keluarnya cairan kental seperti nanah berwarna kuning atau hijau dari vagina atau penis.

Cara mencegah gonore

  • Berkomunikasilah dengan pasangan sebelum Anda melakukan hubungan seksual. Beberapa pertanyaan seperti riwayat hubungan seksual sebelumnya, jumlah partner seksual, serta jenis pengaman yang digunakan dapat menjadi informasi penting. Perlu diingat bahwa seseorang bisa saja terjangkit menular seksual tanpa menyadarinya.
  • Bertanggung jawab atas aktivitas seksual Anda. Hindari hubungan seksual apabila Anda mengidap gonore, atau sedang dalam pengobatan untuk gonore. Hindari pula berhubungan seksual dengan orang yang mengidap gonore.
  • Jangan berganti-ganti pasangan. Risiko tertular gonore dan penyakit menular seksual lainnya akan meningkat apabila Anda berganti-ganti pasangan seksual.
  • Gunakan pelindung (kondom). Kondom dapat menurunkan risiko terjangkit gonore dan penyakit menular seksual lainnya seperti klamidia dan HIV. Selalu gunakan kondom saat melakukan hubungan dengan pasangan baru, hingga benar-benar terbukti bahwa pasangan Anda bebas dari penyakit menular seksual.
  • Pastikan Anda selalu menjaga kebersihan vagina, cukup dengan menggunakan air hangat. Jika Anda ingin menggunakan pembersih kewanitaan, pilihlah pembersih yang mengandung povidone-iodine.

3. Herpes genital

Herpes genital adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus herpes simpleks atau sering disebut HSV. Gejala herpes genital akan muncul beberapa hari setelah terinfeksi HSV. Luka melepuh berwarna kemerahan serta rasa sakit pada wilayah genital menjadi awal gejala herpes yang muncul. Mungkin juga akan disertai gatal atau sakit saat membuang air kecil.
Virus ini dapat bersifat dorman atau tidak aktif dan bersembunyi di dalam tubuh tanpa menyebabkan gejala. Tapi virus ini bisa kembali aktif dan luka akan muncul kembali. Meskipun begitu luka yang terjadi biasanya lebih kecil dan tidak terlalu sakit dibandingkan dengan infeksi pertama. Hal ini terjadi karena tubuh telah menghasilkan antibodi terhadap virus ini setelah pertama kali terinfeksi. Antibodi yang sudah ada akan melawan kemunculan kembali virus ini.

Cara mencegah herpes genital

  • Menggunakan kondom baik untuk laki-laki atau perempuan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa virus herpes tidak dapat melewati kondom latex jika digunakan dengan benar. Praktik ini cukup bisa mengurangi risiko penularan.
  • Jujur dengan pasangan jika salah satu memiliki infeksi penyakit seksual, hal ini bisa membantu mengurangi penularan melalui kontak seksual.
  • Jangan melakukan seks oral jika sedang flu atau diketahui memiliki HSV 1 di dalam mulut, karena ini bisa menjadi penyebar virus ke alat kelamin.
  • Setia pada satu pasangan (monogami) dan melakukan praktik seks yang aman setiap kali berhubungan tanpa ada pengecualian. Mengurangi gesekan dan juga mencegah timbulnya luka kecil di vagina atau penis yang berpotensi masuknya virus ke tubuh.
  • Mencuci tangan setelah menyentuh luka sebelum menyentuh bagian tubuh lain untuk menghindari penyebaran virus. 
sumber(https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/perawatan-kewanitaan/penyakit-kelamin-pada-wanita/) 

baca juga: 10 gejala pertama anda terkena kankerpenyebab kanker serviks yang sering di abaikan, penyebab infeksi saluran kencing pada wanita, 15 penyebab haid tidak teratur

CARA PRAKTIS MENCEGAH ATAU MENGOBATI MASALAH DI ATAS
Cara yang paling praktis dan tidak ribet ialah kita harus berperilaku hidup sehat dan tidak lupa unuk mengkonsumsi GLUJELLY DRINK minuman herbal alami yang khasiatnya luar biasa. kandungan di dalam GLUJELLY DRINK dapat mendetox racun dalam tubuh aagar kita dapat terhindar ataupun terobati dari segala penyakit. 

GLUJELLY DRINK
MINUMAN HERBAL KAYA MANFAAT
INFO PEMESANAN
CALL/WA
085340113881
 
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Silahkan Tulis Komentar Anda Disini

AYO SHARE

close